iya, aku membiarkan hatinya bebas. bebas untuk memilihku atau tidak memilihku karena tak ada hati yang bisa kupaksakan. secara ajaib Tuhan akan mempertemukan kita jika pada akhirnya memang kita telah ditakdirkan sejak awal.
satu hati pergi tak lantas aku membiarkannya benar-benar pergi. hatiku paham, bahwa aku masih memilihnya, bahwa dia masih jadi yang terbaik, bahwa dia masih menjadi satu-satunya tempat dimana aku merasa ada. dia masih menjadi satu-satunya pusat dari segala pergerakanku.
aku berusaha hidup tanpa ekspetasi. banyak kumbang yang hinggap, namun kutolak hanya karena aku masih menginginkan satu kumbang yang jejaknya masih terbekas hingga saat ini. aku masih mengirimkannya sebuah pesan ketika hariku memburuk, dan dengan magisnya dia akan mengubah hari buruk itu menjadi hari yang menyenangkan.
tanpa sadar aku tak bisa sedetikpun benar-benar lepas dari hatinya, walaupun aku menginginkannya. kadang aku berpikir, dia kan bukan satu-satunya kumbang yang ada di dunia, jadi aku memutuskan untuk dekat dengan kumbang-kumbang lainnya. dan semua usahaku tak berhasil.
Aku pernah mendengar pepatah, jika itu tak berhasil, maka itu bukan takdirmu. Aku masih tak paham, apakah kami telah berakhir ataukah masih ada jalan yang akan menggiring hatinya untuk benar-benar menetap pada akhirnya. Aku belum menemukan akhir pada kisahku sendiri. Tuhan akan menunjukannya, bersabarlah
Thursday, 23 August 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)