I'm madly, deeply in love with this guy.
setiap kali gue liat wajahnya, senyumnya, tawanya di layar sempit ponsel ini pada saat video call-an, hati gue ngerasa bahagia. iya, bahagia mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan gue. dia mungkin nggak tahu, kalo gue udah mulai adiksi sekarang. gue pengen terus-terusan liat senyumnya, lihat wajahnya, denger suaranya walaupun tak berjumpa secara langsung.
dia mungkin juga gak tahu, kalo diam-diam gue selalu memperhatikan apapun tingkahnya selama kita berhubungan. tapi dia mungkin tahu, kalo saat ini cuman dia penawar gue saat sedang benar-benar merasa lelah.
memandangi fotonya mungkin udah jadi hobby gue saat ini, membaca kembali chat kita berdua mungkin sudah menggantikan kebiasaan gue untuk baca novel fantasi. iya dia seperti dongeng buat gue. melihat hatinya seperti sedang berpetualang di dalamnya, rumit dan penuh dengan konflik yang tak berujung. namun dia selalu menaikan gue keatas, dan entah kapan akan ia jatuhkan.
orang lain menilai kita lebih baik bersama, tapi dia tidak atau mungkin belum. dan gue pun berpandangan demikian. masih banyak harapan-harapan gue (yang kamu tahu) belum tercapai. masih banyak impian-impian yang harus dia raih. kita berjanji untuk tidak merusak hal yang baik menjadi buruk.
kadang gue gak bisa menerka, apakah perbuatan manis itu hanya untuk gue? ataukah masih dengan kebiasaannya, manis kepada semua wanita? haha ah benar, malam itu terjawab sudah kan pertanyaan ini?
ada saat-saat dimana gue kangen banget akan hari itu. hari dimana kita melakukan kesalahan. kesalahan yang tetap ingin dia lakukan walaupun diberi kesempatan untuk memutar balik waktu. "karena hal itu yang membuat kita dekat kan?" jawabnya. tapi pernah nggak dia tanya gue balik, apa gue akan tetap melakukan kesalahan itu atau menghindarinya? gue mungkin akan pilih menghindarinya jika tahu saat ini gue sangat sangat tergila dengan dia.
tapi gue bohong, sesaat gue sangat menikmati. bahkan gue masih ingat rasanya, setiap sentuhannya, tiap peluknya. gue suka dengan semua cara dia dihari itu dan gue rasa.. I need it a little more. no, I won't beg you to do either. aku juga tak mengharapkan hal itu terulang lagi. tapi jika gue bisa memutar ulang waktu, tanpa menyesal (lagi) gue akan tetap melakukan kesalahan itu. karena hanya itu kesalahan yang sangat manis~
gue bahagia ketika dia menawarkan diri untuk jadi tempat yang bisa gue hubungi saat dibutuhkan. gue bahagia ketika dia tiba-tiba mengirimkan sebuah lagu, yang dia buat. "menggambarkan dirimu" katanya. lagunya sedih, tapi bikin gue tertawa terbahak ketika mendengarnya. bukan bukan karena liriknya yang sedih, tapi karena suaranya. iya suaranya memang tak merdu, tapi indah, dan selalu gue rindukan. cara dia menyanyikannya begitu lucu, tiap baitnya seakan mengetahui bagaimana diri gue yang patah hati.
ketika gue membalas chat dengan menggunakan fitur voice note, karena lelah untuk mengetik. dia melakukan hal yang sama, dan tetap membuat gue terbahak mendengarnya. dimana dia menirukan suara kukang yang ada di film animasi zootopia. lucu. banget.
"suara lo kayak cewek" kata yang keluar dari bibirku beberapa tahun silam. yang di balas hanya dengan tawanya. tapi sekarang suara itu bagaikan obat yang ingin selalu gue denger, suara khasnya, dimana selalu ada selipan tawa disetiap katanya. rasanya ingin tiap hari bisa bercengkrama, bercanda seperti yang pernah kita lakukan.
and the question is. are you another "glasses boy" that I can't deny?
Tangerang Selatan, sentimentil, 11 Maret 2016