Friday, 24 March 2017

Move On and a Stolen Kisses?

Posted by wulansetya at 01:04 0 comments

Hi blog! it's been a long time *bersih bersih debu* kembaliku kesini seperti biasa, untuk melakukan self healing dengan menulis.

ada banyak hal yang belum sempat aku tuliskan. rasanya akan panjang jika aku menguraikannya satu per satu. tapi akan aku coba untuk ceritakan semuanya melalui media ini.

beberapa waktu lalu, gue (well, lebih enak pake gue kalo cerita) kembali ke posisi yang hmm bisa dibilang serba salah. gue mencintai seseorang yang memang tidak seharusnya gue lihat sebagai seorang laki-laki. dan orang itu jelas menolak gue untuk berada di dunianya, kemudian memilih untuk membawa seseorang masuk ke kehidupannya yang dengan otomatis menyingkirkan gue dari permainan.

pada awalnya gue merasa, "she's gonna be like his ex, we'll wait and see". tapi semakin gue mendapatkan penjelasan dr dia, semakin gue takut kalo hubungan kali ini akan berhasil. gue takut untuk mengaku kalah, gue takut akan kehilangan sosok yang paling membuat hidup gue bahagia selama beberapa tahun belakangan.

lalu Tuhan, entah bagaimana caranya, selalu memberikan orang-orang terbaiknya untuk datang ketika gue sedang dihancurkan. iya gue sedang merasa hancur ketika orang ini datang. nothing special at first. dan mungkin terlalu terlihat bagaimana dia ingin sekali dekat dengan gue pada saat kita latihan. bagaimana dia berusaha untuk membuat kontak dengan gue dan bagaimana dia berusaha untuk membuat gue seperti putri.

gue sangat paham typical cowok playboy yang manis ke para gebetannya, gue menjadikan hati lama menjadi benteng pertahanan untuk tidak jatuh ke dalam muslihatnya *apaan sik?* apalagi dengan sifat-sifatnya yang sangat amat sangaaaat gue benci. cemburu, overprotektif, egois, tempramen, playboy. bam! nggak ada satupun kesan baik yg tergambarkan pada awal-awal pendekatan kita, dan yang hubungan paling aneh yang pernah gue punya tuh ya sama anak ini. kita pacaran aja enggak, kenal juga baru tapi berantem setiap hari nggak pake putus.

anak ini selalu bikin emosi gue meluap. membuat semua energi gue menguap dan terkuras habis. gue tenggelam ke dalam perdebatan yang nggak pernah gue bayangin bisa kita perdebatkan. sampai akhirnya satu topik itu muncul, dia mencoba jujur dengan perasaannya. tidak, dia tidak bilang mencintai gue apalagi menyayangi. I know that I would yelled at him if he did. because it's all bullshit. he was trying to be honest, he told me that he was interested at me, and tried to love me. tapi dia bilang gue kelihatan masih belum bisa move on dan dia mencoba untuk berhenti.

entah emang gue yang gak mau kehilangan fans atau gimana *uhuk fans* gue malam itu berusaha meyakinkan dia kalo semua butuh proses, dan gue nggak secepat itu untuk mengubah perasaan gue yang tadinya teruntuk anak bebek kesayangan, menjadi untuk sang pemimpin berkarisma. dan kita berdebat akan topik yang sama berulang-ulang selama beberapa waktu. dan mempermasalahkan hal-hal receh yang terjadi setiap hari.

bukankah seharusnya pdkt itu berisi hal-hal indah didalamnya? bukankah pdkt itu membuat pasangannya merasa baik? tapi kita enggak, he let me down. berulang-ulang sampai gue nggak kuat lagi. gue berusaha tinggalin dia. gue berusaha menjaga benteng gue agar tidak runtuh. tapi suatu sore, gue tiba-tiba terpikir sesuatu, dan kata-kata itu meluncur begitu saja kepada salah seorang sahabat.


"kayaknya gue mau move on deh"

iya move on. nggak salah baca kok!


gue teringat percakapan waktu gue sama dia abis jalan bareng seharian, "kamu sih, kalo ada apa-apa nggak pernah ceritanya sama aku. apa-apa ke mantan, apa-apa ke mantan, pengen balik lagi kali sama mantannya?" dan gue sanggah dengan, "apa salahnya berteman? toh kita udah sama-sama move on kok" dengan intonasi yang tinggi khas amarah sang raja singa. maka dari itu, gue mencoba untuk mencurahkan perasaan gue ke dia.

"kamu sibuk? aku mau curhat dong? kayaknya aku mau move on deh"

gue berpikir dengan gue membuka obrolan seperti ini, responnya akan bagus. dia akan melihat peluang gue membukakan hatinya untuk dia. ternyata gue salah. dia marah besar, jauh dari apa yang gue harapkan. kita berdebat hebat, seperti perdebatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. dan berakhir dengan... dia berniat untuk melepaskan gue gitu aja.

men bayangin, disaat lo mau membuka perasaan lo untuk orang yang bilang dia suka sama lo tapi diaaaa malah marah dan menyalahkan apa yang sudah terjadi ini adalah sebab dari perbuatan lo dan dia meninggalkan lo gitu aja. sakidh men sakidddddddhhhhhh (pake d sama h)

but life must go on kak. agar tidak depresi, gue berusaha mencari bantuan sebanyak-banyaknya. dimulai dari sahabat gue. sebut aja namanya cila, setelah gue menceritakan hal yang sangan rumit itu, dia menanggapinya dengan, "ya salah elu, **** nggak salah kok, dia bener menurut gue dan gue setuju sama yg diomongin ****, blablabla"

*aku mau mati aja disalahin* wkwk

gue mencoba untuk mencerna dalam dalam. ya... emang kalo dipikir-pikir ini salah gue sih dan iya juga ada benarnya pikiran anak ini. lalu gue nggak tau harus berbuat apa, dan minta petunjuk kira-kira gue harus bagaimana? dan gue mencapai pemikiran, "lo harus berubah, bukan demi doi, tapi demi lo dengan versi yang lebih baik"

karena gue pernah baca salah satu quotes yang entah gue liat dimana, "jodoh itu merupakan cerminan dirimu". deng! gue harus lebih baik lagi kalo mau punya jodoh yang baik. gue nggak bisa terus menerus mempermainkan perasaan orang lain. memberikan label playboy ke orang itu, padahal dirinya sendiri nggak jauh berbeda.

gue mencoba untuk menghubungi dia lagi. tapi apa yang pernah baik tidak akan menjadi sama lagi kan setelah dirusak? begitu pula dia, sikapnya berubah menjadi sedingin salju. bahkan dia dengan jelas mengabaikan keberadaan gue. sampe gue nggak tahan dan ingin stop rasanya.

akhirnya gue menghubungi seorang sahabat, sebut saja om. om mengatakan, "kalo capek berhenti aja dulu, nggak usah mikirin siapa-siapa. karena lu perempuan dan takdir lu adalah dipilih, tapi lu berhak memutuskan akan lanjut atau enggak. inget ya berhenti, istirahat jangan batu".

dan gue berhenti. rasanya jauh lebih baik. lebih hidup. lebih tenang dan emosi gue mereda. dia mulai hubungin gue dan berusaha untuk memainkan emosi gue pun gue nggak terpancing sama sekali. gue bahagia jadi orang yang baru.

hingga pada akhirnya, saljunya pun mencair. sikapnya kembali hangat. bahkan lebih hangat dari biasanya. dan entah dengan magic apa, kita nggak pernah meributkan hal-hal receh lagi. yang ada hanya senyum senyum tipis yang bergurat diwajah ketika kita chattingan. chat kita pun nggak se-kaku dulu, kini lebih dinamis, penuh dengan emosi positif.

pertemuan pertama pasca kami "rujuk" kembali pun tercipta. dia memeluk gue, dengan berbisik, "aku kangen kamu, yang, kamu nggak kangen apa?" yang gue respons dengan senyuman dibibir. pertemuan itu cukup singkat, namun sangat-sangat menyenangkan. pertemuan hari itu ditutup dengan ciuman mesra. baru kali itu gue melihat wajahnya begitu dekat. senyumnya manis, matanya indah. dia tampan. lalu dia mencium gue sekali lagi, dan bergegas pergi ke kampus.


Tangerang Selatan, Mania, 24 Maret 2017

Lans

Monday, 20 February 2017

Instant Karma

Posted by wulansetya at 13:58 0 comments

do you believe in karma?

kalo gue sih yes. ya selain memang di ajaran agama gue sendiri itu memang mengharuskan gue untuk percaya dengan adanya karma. what goes around comes around. ya gitulah.

kadang ada karma yang bisa lo dapatkan saat itu juga, tapi ada juga karma yang lo dapatkan bertahun-tahun kemudian. disaat lo juga udah lupa pernah melakukan hal itu. dan teringat kembali setelah karmanya berlangsung, get that?

gue sedang mengalami hal yang ke dua. dimana gue lupa pernah melakukan suatu hal, dan teringat kembali setelah karmanya berlangsung.


perbuatan baik, selalu dibayar dengan kebaikan. begitupula sebaliknya, perbuatan buruk, akan selalu dibayar dengan keburukan. lo akan memetik apa yang lo tanam. gue sedang memetik karma buruk hahaha dan gue baru menyadari ketika seseorang datang ke kehidupan gue dan melakukan hal yang sama persis seperti yang pernah gue lakukan ke seseorang.


apakah gue menyesal? yes, for some reasons.


tapi dengan ini akhirnya gue belajar. ternyata nggak enak loh diperlakukan seperti itu. padahal,  dua tahun belakangan, gue memang tak melakukan hal itu, gue mulai berbenah untuk satu hal yang lebih baik. untuk jadi pribadi yang lebih santun dan tidak meninggikan ego diatas segala-galanya. dan ketika tiba-tiba diperlakukan seperti apa yang pernah gue lakukan, gue cuman bisa ketawa getir, sambil ngebatin dalam hati, "oh begini ya karma? betapa sakit hatinya orang yang pernah gue sakitin, gini ya rasanya sakit?"


dan orang yang datang itu, yang mulanya gue pikir cuman mainan. yang dengan sombongnya, gue cap bocah playboy, tukang bohong, nggak bisa dipercaya dan bilang nggak akan naruh hati, sekarang sedang mengobrak-abrik pertahanan gue. Iya sih ngerti, playboy dimana-mana manis, mainnya cantik, apalagi kalo sudah berpengalaman. baper-baper dikit pasti ada lah, nggak bisa dipungkiri dan dielakan.

yah, mungkin ini yang namanya instant karma.

Tangerang Selatan, Mixed Affrctive, 20 February 2017

Monday, 13 February 2017

Berbicara Tuhan (2)

Posted by wulansetya at 11:56 0 comments

siang ini gue nemu satu postingan di salah satu official account di line yang mana membuat gue sedikit tergelitik dan ingin sekali membuka kolom komen.

yang dibahas saat itu adalah mengenai kutipan ibu R.A Kartini "Agama memang menjauhkan kita dari dosa, namun seberapa besar dosa yg kita lakukan atas nama agama?".

wah, bakal rame nih kayaknya. dan gue lihat kolom komen. tanggapannya beraneka ragam.. mayoritas komennya mendebatkan salah satu agama samawi. yang memiliki front pembelanya sendiri~

ada pula yang bersikap apatis.

well, gue sih mencoba untuk netral. gue meyakini agama apapun pasti mengajarkan umatnya kebaikan, bukan sebaliknya. tapi manusia itu kan memiliki karakter yang pula berbeda, dan nggak setiap manusia mau mengamini apa yang tertulis di kitab agamanya, nggak semua manusia mengerti arti yang terkandung dalam kitab agamanya.

dan belajar agama selama 13 tahun di sekolah dan perguruan tinggi, bukan berarti kamu bisa memahami seluruh makna dari sebuah kitab suci. mungkin, butuh waktu seumur hidup untuk kita mempelajarinya.

belum lagi manusia yang mudah tersulut emosinya, yang mudah sekali untuk diberikan dogma-dogma yang sebenarnya, mungkin tidak diajarkan dalam agamanya, namun karena keterbatasan pengetahuannya mengenai agama, mereka pun terpancing. mereka ini tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan.

agama yang baik tentunya tidak akan mengajarkan kita untuk saling menyakiti bukan? agama yang baik akan selalu mengajarkan kita untuk saling menyayangi sesama makhluk hidup. bukan hanya manusia, tapi juga hewan dan Tumbuhan.

kejahatan dan kebaikan itu apakah mutlak atau relatif? jika dipandang dari sisi agama sih seharusnya mutlak ya?


tapi siapakah yang membuat aturan itu? Tuhan?


lalu bagaimana cara Tuhan menuliskan aturannya? kitab?

lalu,

apakah Tuhan menciptakan manusia lahir ke dunia untuk saling menyakiti?


Tangerang Selatan, Mixed Affective, 13 February 2017

Monday, 16 January 2017

senyuman

Posted by wulansetya at 02:24 0 comments

senyuman itu adalah senyuman paling manis yang pernah gue lihat.
senyuman termanis yang Tuhan pernah ciptain.
senyuman yang mungkin akan membekas hingga 10 atau 15 tahun yang akan datang.
senyuman yang paling bikin hati gue tergelitik saat melihatnya.

even itu hanya melalui sebuah foto!

tapi mengapa senyuman itu tak dapat gue miliki?
mengapa senyuman itu juga yang akhirnya memberikan rasa sakit?
senyuman itu juga yang membuat aku mengutuk diriku sendiri untuk berhenti memandangnya?

mengapa?

gue rasa Tuhan sedang menunjukan keadilannya saat ini :)

Tangerang Selatan, Mixed Affective, 16 januari 2017

Saturday, 5 November 2016

blah

Posted by wulansetya at 03:58 0 comments

cinta gue kayak lagi diuji aja gitu. masalah disini penenang disana. penenangnya nggak nguati. tahan tahan dia fatamorgana lan 🙈

Sunday, 18 September 2016

The Best Birthday Gift Ever!

Posted by wulansetya at 09:48 0 comments

dia bilang, "ini kado ulang tahun buat kamu" *sambil nunjukin foto* dia ngambil foto ini pake kamera hp gue ketika kita lagi dinner tepat di hari ulang tahun gue.

gue ketawa ngakak! masalahnya kenapa harus foto itu? nggak ada yang lebih ganteng dari itu apa? hahaha kadonya cuman foto itu like seriously? lol

lalu dia lanjutin, "bagus! nanti di print yang gede terus di tempel di langit-langit, jadi tiap kamu buka mata kamu langsung lihat wah ada malaikat diatas"

ya Tuhan, kalo inget itu gue mau ngakak! :))

terus tadi nggak sengaja buka fotonya dan mikir, kayaknya mau gue print nih, trus gue taruh di langit-langit kayak yang dia bilang kayaknya seruuuu bahahahahahahaha

gue ngerasa ini adalah kado ulang tahun terbaik yang pernah gue dapetin :))

Tangerang Selatan, Mixed Affective, 18 September 2016

Monday, 1 August 2016

[Random Talk] Holy-day part. 1

Posted by wulansetya at 09:24 0 comments

hallo! ini adalah hari ke 35 gue berada di bali. asam manis pahit asin semuanya saling melengkapi pada liburan gue kali ini.

terlalu banyak hal yang kayaknya mesti banget gue tulis, yaaa biar bisa gue baca suatu saat nanti. sebenernya sih gue pengen let it be in ajaaa gitu, enggak usah ditulis apalagi di publish gini di blog. cuman yaaa sayang aja sih kalo ceritanya menguap gitu aja dari pikiran gue~ *ya bilang aja males lan*

hari ini sih gue abis jalan sama si bep. ya enggak kemana-mana juga sih. makan di mess, nonton, ke sanur yang cuman beli gellato doang, sampe yang galau nyari makan. dan akhirnya makan di kfc gatsu. ditambah ada dea sama eja.

minggu depan sih ada rencana buat mantai gitu berempat sama kak yudha, dea dan si bep. tadinya sih mau ngecamp gitu. cuman ternyata kak yudha dv bisa ngecamp dan harus balik. belom diomongin lagi sih gimana gimananyaaa. semoga aja bukan sekedar wacana~

eh ini random talk aja ya? haha

anyway, gue melakukan kesalahan lagi, lagi, lagi dan lagi. ga paham sih, apa hal itu masih bisa dikatakan kesalahan? soalnya kan gue nggak bego-bego banget buat ngulang kesalahan yang sama. dan gue ngerasa kali ini emang berlebihan sih. tapi entahlah. toh gue nggak paham juga harus bahas ginian sama siapa?

kalo cerita sama kakak nanti yang ada dipecat jadi adek langsung wkw, sama emak juga nggak mungkin kan apalagi sama bokap. habis ntar anak orang wk. mungkin, disimpan dalam hati saja.

ngomongin soal hati, random sih. cuman gara-gara tadi si bep buka galery foto dan nunjukin foto nba*w, sekarang jadi keinget sih. udah biasa sih perasaannya ke dia. cuman entah kenapa ngerasa terusik aja. apalagi dibuat bercandaan bareng sama si bep. mungkin lagi lagi gue masih diuji, seberapa banyak gue udah move on dari nba*w. apakah masih ada yang tertinggal? atau udah pindah sepenuhnya?

gue jatuh hati, terlalu dalam sih menurut gue. cuman as usual, yang gue suka bilang belum bisa. halah. gue mencoba untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam hati. karena gue nggak mau kejadian yang sama terulang lagi. tapi entah kenapa gue ngerasa sama bodohnya. mencintai orang gang bahkan nggak mencintai gue. tapi nggak tau kenapa, gue merasa okay dengan hal itu. gue ngerasa akan ada waktunya gue ada effort mencintai dan dicintai balik sama orang itu. bukan yang main-main, bukan yang gue terima karena cuman disukain.

eh iya balik lagi soal liburan! wkwk

gue ke bali bareng sama sahabat suka-duka-kulineran gue, dets. dia disini sekitar 6 hari gitulah, pas masih bulan ramadhan. alhasil dia liburan dengan puasa dong man! haha kita di badung 2 hari dan sisanya ke buleleng.

kita ke buleleng di hari ke 2, barengan sama riad dan kak yudha. nginep sehari di rumah mereka. lalu besoknya kita jalan ke air panas banjar dan krisna oleh-oleh. niatnya sih mau makan malem diluar juga atau karaokean gitu. tapi nggak bisa ternyata karena disana nggak sebebas itu *sigh*

besoknya kita jalan lagi, ke pantai dolphin dan ke warung tepi bukit. di pantai cuman numpang foto-foto doang. nggak ada satupun yang mau nikmatin dengan main air di pantai atau sekedar main pasir. perut lapar karena belum terisi *ya menurut ngana?* akhirnya kita pergi makan ke warung tepi bukit itu. pemandangan dari atas bukitnya itu bagus banget. kita bisa liat kota bahkan pantai dari sana. sayangnya gue nggak bawa ponsel atau kamera buat mengabadikan momen disana. tapi otak gue merekam semua keindahannya kok. nggak nyesel!

dan anyway di hari itu sebenernya penuh dengan drama. dramanya dimulai saat iyad tiba-tiba ada kerjaan, eka marah-marah karena kita bakal ngaret, gue yang dimarahin iyad karena ngedesak agar selesaiin kerjaan nanti aja, dan nggak tau tujuan kita yang sebenernya mau kemana. sampe akhirnya gue bisa rayu dia dan kita semua berangkat. di tempat tujuan masih drama juga. berantem di lokasi tapi ngobrol bahkan nyanyi bareng pas di motor. anyway, dia masih bangjek pribadi gue wkwk.

lalu hari selanjutnya gue ke air sanih pagi-pagi buat berenang lagi! ya nggak pagi juga sih, udah jam 11an gitu mataharinya udah terik banget. untungnya disana sepi. banyak banget yang berubah dari terakhir kali gue kesana barengan riad. sorenya kita balik ke denpasar dan menutup hari dengan karaokean bareng.

besoknya sih si dets harus balik ke jakarta. subuh-subuh gue anter dia ke airport dan kisah gue pun bermula disini.

umm kayaknya gue harus buat beberapa part deh ya.. kepanjangan ini khak~ bhay

Badung, Mixed Affective, 1 August 2016

Saturday, 9 July 2016

Dilemma

Posted by wulansetya at 11:39 0 comments

hello again! agak lebih melow dari biasanya. padahal masih di bali, pulau yang selalu bikin gue rindu~

banyak banget rasanya yang gue pikirin akhir-akhir ini. masalah cinta sih yang utama. gue pernah berpikir untuk mendewasakan ego sebelum memulai suatu hubungan. gue tidak pernah berkeinginan untuk memaksakan perasaan orang lain terhadap gue.

gue yakin dengan keputusan yang telah dipilih sebelumnya, bahwa, kita masih belum dewasa untuk memulai suatu hubungan. kita masih sama-sama berfokus pada ego masing-masing. dan kita masih haus dengan segala bentuk kebebasan.

tapi, dengan beberapa hari gue menginjakkan kaki di pulau ini dan melewati hari dengannya. tiba-tiba muncul hasrat untuk memiliki, bahkan cemburu.

gue dilemma parah.

gak seharusnya gue punya hasrat untuk milikin dia saat ini. gue nggak ingin membencinya secepat itu. gue masih ingin terus menyayanginya, menjaga hatinya sampai kapanpun. gue ingin jadi orang yang selalu bisa dia andalkan, jadi tempatnya melepas segala kepenatan dari rutinitas. sama seperti gue mengandalkan dia dan menjadikannya penawar dikala lelah.

gue nggak ingin benci terlalu cepat. iya, karena gue anaknya suka berekpetasi lebih. dan dia anaknya sungguh menjengkelkan hingga kadang ngebuat gue bete setengah mampus. gue takut dikecewakan. kalo gue udah terlalu sering kecewa, lama-lama gue akan jadi orang yang menyebalkan.

gue nggak pingin hal itu terjadi. karena gue sayang sama dia.

mungkin gue sedang diuji, seberapa ikhlas perasaan gue ke dia.

Badung, Mixed Affective, 9 july 2016

Wednesday, 6 July 2016

[Random Talk] Unexpected Question

Posted by wulansetya at 18:31 0 comments

hai blogland!

ketika menulis ini, gue sedang di perjalanan menuju Pura Dalem Ped, diNusa Penida. pagi buta men kita berangkat. ini masih sangat gelap. gue hampir nggak bisa tidur semalaman. tapi ditemani riad begadang sampe jam 1 pagi~

nggak usah ditanya seberapa bahagianya gue saat ini ya, punya orang yang sangat bisa diandalkan dan bisa menguatkan. gue mau puas-puasin untuk mandang dia secara langsung sebelum gue pulang.

anyway ada kejadian lucu! kemarin, gue abis jalan sama sepupu-sepupu dan satu keponakan gue. balik jalan dia line gue untuk beliin es krim, tapi karena gue jalan kaki, jadi nggak gue beliin *evil laugh*

sampai rumahnya, dia lagi main-main dengan anjingnya~ setelah salaman sama mama, gue langsung menghampiri doski dan bilang, "ice creamnya nanti aja ya. kau beli sendiri" setelah ngobrol ngobrol, lalu gue dan dia memutuskan untuk masuk ke dalem rumah.

di dalam rumah, ada eka, mama, mbok ratih (kakaknya riad), mitha (adeknya riad). mereka lagi ngobrolin tentang kejahilan riad ke adeknya tadi pagi. ngobrol ngobrol ngobrol. tiba-tiba mama bilang ke gue, "lan, cariin je riad pacar, anak kayak gini keburu lapuk ntar".

gue diem.

riad diem.

kita saling pandang sesaat, lalu gue senyum ke mama. gue nggak bisa mengucapkan sepatah katapun.

iya lah maaaa, aku sayang sama anak mama loh iniiiii, masa suruh aku cariin pacar buat orang yg aku sayang?

enggak. gue nggak ngomong gitu ke mama kok. cuman dalam hati saja.

lalu kitapun melanjutkan obrolan seperti biasa. tanpa menjawab permintaan mama, tentunya. diruangan udah mulai sepi. cuman tertinggal gue, mama, riad dan mbok ratih. gue tiduran di samping mama. tapi riad ngejahilin gue, dia nggak mau gue tidur disana~

dia seakan tahu sama perasaan gue yang awkward banget diminta kayak gitu sama mama. setelah mulai mencair. bapaknya masuk dan bilang ada mangga diluar, kalau ingin bisa ambil dan makan. tapi gue menolak, sampe akhirnya riad bawa kabur hh gue keluar, dan mau nggak mau gue harus ambil balik hhnya

tapi dia nggak ngasih handphone gue begitu saja~ dibacain line gue, instagram sampe notes beginipun dibaca -_- sampe tiba-tiba dia minta gue duduk di sebelahnya untuk foto bersama.

tumben!

dan dia mengambil beberapa foto kita berdua. salah satunya (yg paling mending dari yang lain) gue upload di path. yang biasanya nggak pernah mau diajak foto berdua, tiba-tiba mau diajak foto, bahkan dia yang ngajak~

sejenak gue lupa masalah pacar pacaran. gue menghampiri mama yang lagi ngobrol sama tante gue, ternyata bahasnya pacaran juga. dan mama nanya ke gue, "kamu masih kan pacaran sama orang bali?"

eh what? "it's so last yer ma, udah nggak aku mah single happy~".

aku maunya anak mama aja. yang itu tuh~ :p

with love,

Bangli (menuju Nusa Penida), Mixed Affective, 6 July 2016

Sunday, 3 July 2016

Teaser Liburan

Posted by wulansetya at 21:59 0 comments

halo dunia!

ini adalah hari ke tujuh gue di bali. seperti yang udah gue duga, gue akan selalu jatuh cinta sama bali kayak gue jatuh cinta sama dia. walaupun gue punya love hate relationship sama bali beserta isinya, tapi gue akan terus cari pulau ini ketika gue jauh dari pandangannya.

finally, kita ketemu. untuk pertama kalinya gue menapakan kaki di bali, yang terlintas dipikiran cuman rumah dan dia. biasanya cuman rumah aja wkwkwk

gue nggak bisa melewatkan kesempatan untuk bertemu. ketika dia bilang ada waktu senggang, gue sama deta, teman gue, langsung pergi untuk menghampirinya ke kampus. iya men, gue ke kampusnya!

dan nggak lama berselang, dia datang dengan vario hitam kesayangannya. senyumnya hangat. I just can't take my eyes on him.

lalu perjalanan lanjut menuju sanur. yea, I need some of vitamin sea :p dan dua vitamin dalam waktu yang bersamaan it's such a steal. beberapa foto pun seakan menjadi saksi bahwa gue telah mengunjunginya saat itu.

banyak hal yang nggak bisa gue jelaskan secara detail disini, saat ini. tapi nanti pasti akan gue tulis secara rinci kok hehe

Badung, Mixed Affective, 3 July

2016

 

a little dream Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos