Thursday, 3 November 2011

fenomena kesurupan dari sudut pandang psikologi

Posted by wulansetya at 13:58
ini tugas bimbingan menulis gue, bagi readers yang belum tau faktanya silakan baca artikelnya. \m/

fenomena kesurupan (possesion) kini sering terjadi di masyarakat. seperti kesurupan massal yang terjadi beberapa minggu lalu yang menimpa puluhan siswa di SMA 5 Parepare (senin, 10 oktober 2011) dan SMA
Kristen Kota Metro (selasa, 18 oktober 2011).
kesurupan menurut KBBI adalah kemasukan (setan, roh)
kesurupan itu di tandai dengan beberapa perubahan (sementara) terhadap diri orang tersebut, seperti suara yang berbeda, tingkah laku yang berbeda, perubahan afeksi, perubahan emosi, bahkan berubahnya identitas diri, seperti nama yang berbeda, hobi yang berbeda, bahkan pengalaman yang berbeda dengan diri dia saat sebelum kesurupan.
pada umumnya dalam masyarakat Indonesia, kesurupan sering kali dan bahkan selalu dikaitkan dengan adanya gangguan dari roh-roh halus yang mengambil alih tubuh subjek selama beberapa waktu dan membuat subjek tidak sadar akan apa yang ia perbuat.
sementara menurut sudut pandang psikologis kesurupan dianggap sebagai suatu gejala kejiwaan. Prof.Dr. dr. H.Soewadi, MPH, Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, memandang tekanan sosial sebagai biang kesurupan. Banjir, tsunami, gizi buruk, ketidakadilan, upah kecil, santunan tunai langsung, kesenjangan sosial yang sangat mencolok sebagai faktor penekan. menurutnya, kesurupan juga merupakan gejala gangguan jiwa atau yang disebut folie a deux, yaitu gangguan jiwa pada seseorang yang diikuti orang lain. mereka kehilangan keribadian yang asli dan munculnya sebuah kepribadian yang lain.
sedangkan menurut Dr Dadang Hawari, Kesurupan adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. Reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya itu, yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental.
Dan jika kita perhatikan kesurupan lebih banyak dialami dan lebih beresiko terhadap wanita. mengapa demikian? karena pada umumnya wanita lebih mudah tersugesti (suggestiable) dibandingkan dengan laki-laki. Berdasarkan usia, sebagian besar korban kesurupan berusia remaja dan dewasa muda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mereka yang berisiko untuk kesurupan adalah perempuan usia remaja atau dewasa muda yang mudah dipengaruhi.
Frigerio menyatakan, ada tiga stadium yang dialami orang kesurupan.

Pertama, irradiation (subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya.

Kedua being diside, subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya.

Stadium ketiga disebut stadium incorporation , subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya.

Setelah korban sadar kembali dan tenang baru dapat dilakukan berbagai intervensi misalnya psikoterapi untuk membantu mengatasi masalah atau stres yang melatar belakanginya.

0 comments:

 

a little dream Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos